Banyak orang masih bertanya-tanya, apa bedanya hijab dan jilbab? Pertanyaan ini terlihat sederhana, namun kenyataannya sering menimbulkan kebingungan. Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian tanpa memahami makna dan penggunaannya yang sebenarnya.
Baca Juga : Perbedaan Hijab dan Jilbab: 7 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan
Dalam kehidupan sehari-hari, hijab dan jilbab kerap dianggap sama karena keduanya berhubungan dengan busana muslimah. Padahal, secara bahasa, sejarah, maupun praktik penggunaannya, hijab dan jilbab memiliki perbedaan mendasar. Kesalahpahaman inilah yang sering membuat orang salah kaprah dalam menjelaskan, bahkan dalam memilih pakaian yang sesuai syariat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa bedanya hijab dan jilbab sekaligus mengungkap 7 kesalahan fatal yang sering diabaikan dalam memahami kedua istilah tersebut.
Apa Bedanya Hijab dan Jilbab dari Sisi Bahasa
Secara etimologis, kata hijab berasal dari bahasa Arab “ḥijāb” (حجاب) yang berarti penutup, penghalang, atau sesuatu yang menghalangi. Dalam konteks Islam, hijab tidak hanya merujuk pada pakaian, tetapi juga mencakup konsep menutup aurat, menjaga pandangan, serta menjaga kehormatan.
Sementara itu, kata jilbab berasal dari bahasa Arab “jilbāb” (جلباب), yang berarti pakaian longgar atau mantel panjang yang digunakan untuk menutupi tubuh perempuan dari kepala hingga kaki. Dalam Al-Qur’an, kata jilbab disebut dalam Surah Al-Ahzab ayat 59, yang memerintahkan perempuan muslimah untuk mengenakan jilbab sebagai bentuk menjaga kehormatan diri.
Pelajari Selengkapnya : Perbedaan Hijab Jilbab dan Kerudung: 7 Panduan Lengkap untuk Tampil Stylish & Syar’i
Jadi, apa bedanya hijab dan jilbab secara bahasa? Hijab lebih luas maknanya sebagai konsep penutup, sedangkan jilbab lebih spesifik merujuk pada jenis pakaian tertentu.
Perbedaan Hijab dan Jilbab dari Sisi Sejarah dan Budaya
Jika ditelusuri, penggunaan hijab dan jilbab memiliki sejarah panjang dalam peradaban Islam. Sejak masa Rasulullah SAW, para sahabat perempuan menggunakan jilbab sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah. Jilbab saat itu berbentuk kain panjang dan lebar yang menutupi seluruh tubuh.
Di sisi lain, hijab dipahami bukan hanya sebagai pakaian, tetapi juga aturan interaksi antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, hijab bisa berarti tirai yang memisahkan Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat ketika beliau berbicara dengan istri-istrinya.
Dalam perkembangannya, budaya lokal di berbagai negara Islam memberi warna pada bentuk jilbab. Di Indonesia, istilah “jilbab” sering disamakan dengan “kerudung,” meski keduanya berbeda. Sedangkan istilah hijab lebih populer di era modern sebagai sebutan umum untuk busana muslimah.
7 Kesalahan Fatal dalam Memahami Apa Bedanya Hijab dan Jilbab
Meski sudah sering digunakan, ternyata banyak kesalahpahaman tentang apa bedanya hijab dan jilbab. Berikut adalah 7 kesalahan fatal yang sering diabaikan:
1. Menganggap Hijab dan Jilbab Sama Persis
Kesalahan pertama adalah menganggap hijab dan jilbab adalah istilah yang sama. Padahal, hijab memiliki makna luas, sedangkan jilbab spesifik pada pakaian tertentu. Contohnya, seseorang bisa memakai jilbab, tapi belum tentu memahami konsep hijab dalam menjaga perilaku dan pandangan.
2. Mengira Jilbab Hanya Penutup Kepala
Banyak orang salah kaprah bahwa jilbab hanya menutupi kepala, mirip dengan kerudung. Faktanya, jilbab dalam makna aslinya adalah pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh, bukan sekadar kain penutup kepala.
Simak Juga : Perbedaan Hijab Jilbab dan Khimar: 9 Kesalahan Fatal yang Sering Dilupakan Muslimah
3. Menyamakan Jilbab dengan Khimar
Kesalahan berikutnya adalah menyamakan jilbab dengan khimar. Khimar menutupi kepala, leher, dan dada, sedangkan jilbab menutupi tubuh secara lebih menyeluruh.
4. Mengabaikan Konsep Hijab Sebagai Perilaku
Sebagian orang berpikir hijab hanya soal pakaian. Padahal, hijab juga mencakup sikap dan perilaku menjaga aurat, menahan pandangan, serta menjaga pergaulan sesuai syariat.
5. Memahami Hijab Sekadar Tren Mode
Di era modern, hijab sering dianggap hanya tren fashion. Akibatnya, fungsi hijab sebagai penutup aurat terabaikan. Banyak yang memilih model pakaian ketat meski mengaku berhijab, padahal tidak sesuai syariat.
6. Tidak Menyadari Perbedaan Konteks Budaya
Kesalahan lain adalah tidak memahami bahwa penggunaan istilah hijab dan jilbab bisa berbeda di tiap negara. Misalnya, di Indonesia, kata jilbab digunakan untuk menyebut kerudung, sementara di Timur Tengah, jilbab adalah pakaian panjang yang menutupi tubuh.
7. Menganggap Hijab atau Jilbab Tidak Penting
Kesalahan fatal terakhir adalah menganggap hijab atau jilbab tidak penting dalam kehidupan seorang muslimah. Padahal, keduanya merupakan bagian dari identitas sekaligus perintah agama yang memiliki landasan kuat dalam Al-Qur’an dan hadits.
Apa Bedanya Hijab dan Jilbab dalam Praktik Sehari-hari
Dalam praktik sehari-hari, penggunaan istilah hijab dan jilbab sering bercampur. Misalnya, seseorang mengatakan “memakai hijab” padahal yang dimaksud adalah jilbab. Hal ini tidak sepenuhnya salah dalam bahasa populer, tetapi penting untuk meluruskan pemahaman agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Secara ringkas:
- Hijab → konsep penutup aurat, mencakup pakaian, sikap, dan perilaku.
- Jilbab → pakaian longgar yang menutupi tubuh muslimah sesuai syariat.
Kesimpulan
Pertanyaan apa bedanya hijab dan jilbab seringkali dianggap remeh, tetapi kenyataannya menyimpan banyak kesalahpahaman. Hijab lebih luas sebagai konsep penutup aurat, sedangkan jilbab lebih spesifik sebagai pakaian panjang dan longgar untuk menutupi tubuh.
Sayangnya, ada 7 kesalahan fatal yang sering terjadi, mulai dari menyamakan hijab dan jilbab, mengira jilbab hanya penutup kepala, hingga menganggap keduanya tidak penting. Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih tepat dalam menggunakan istilah sekaligus lebih sadar akan pentingnya menutup aurat sesuai syariat.
Memahami apa bedanya hijab dan jilbab bukan sekadar masalah istilah, tetapi juga bagian dari menjaga identitas dan kehormatan sebagai muslimah.
Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Damar Hanjaya Abadi