Banyak Muslimah masih sering salah kaprah dalam memahami perbedaan hijab jilbab dan khimar. Ketiganya sering dianggap sama, padahal secara bahasa, sejarah, maupun praktik penggunaannya memiliki arti dan fungsi yang berbeda. Kesalahpahaman ini tidak hanya memengaruhi cara berpakaian, tetapi juga pemahaman terhadap syariat Islam itu sendiri.
Agar tidak terjebak dalam kesalahan umum, mari kita bahas secara mendalam definisi hijab, jilbab, dan khimar, sekaligus mengupas 9 kesalahan fatal yang sering dilupakan Muslimah.
Baca Juga : Perbedaan Hijab dan Jilbab: 7 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan
Memahami Definisi Hijab, Jilbab, dan Khimar
Apa Itu Hijab?
Secara bahasa, hijab dalam bahasa Arab berarti “penghalang” atau “penutup”. Dalam Al-Qur’an, kata hijab digunakan dalam berbagai konteks, bukan hanya busana, tetapi juga penghalang antara manusia dan sesuatu. Dalam praktik modern, hijab lebih sering diartikan sebagai pakaian yang menutup aurat sesuai aturan syariat.
Apa Itu Jilbab?
Jilbab disebutkan dalam QS. Al-Ahzab ayat 59, di mana Allah memerintahkan para wanita beriman untuk mengenakan jilbab. Secara istilah, jilbab adalah kain atau pakaian panjang yang menutupi seluruh tubuh dari kepala hingga kaki, kecuali wajah dan telapak tangan. Dalam masyarakat Indonesia, istilah jilbab sering dipakai untuk menyebut kerudung, padahal makna aslinya lebih luas.
Cek selengkapnya : Apa Bedanya Hijab dan Jilbab? 7 Kesalahan Fatal yang Sering Diabaikan
Apa Itu Khimar?
Khimar berasal dari kata khamara yang berarti “menutupi”. Dalam fiqh, khimar adalah kain panjang yang menutup kepala hingga menjulur ke dada. Dalil tentang khimar terdapat dalam QS. An-Nur ayat 31, di mana Allah memerintahkan Muslimah untuk menutupkan kain kerudung mereka ke dada agar aurat lebih terjaga.
Dengan memahami definisi ini, kita bisa melihat jelas bahwa ada perbedaan hijab jilbab dan khimar yang penting untuk diketahui setiap Muslimah.
9 Kesalahan Fatal yang Sering Dilupakan Muslimah
1. Perbedaan Hijab Jilbab dan Khimar Menyamakan Hijab dengan Sekadar Kerudung
Banyak orang menyamakan Perbedaan Hijab Jilbab dan Khimar dengan kain penutup kepala saja. Padahal hijab bermakna lebih luas: seluruh bentuk pakaian yang menutup aurat sesuai syariat.
2. Perbedaan Hijab Jilbab dan Khimar Menganggap Jilbab Sama dengan Hijab
Jilbab adalah bagian dari hijab, tetapi bukan sinonim. Menganggap keduanya sama sering membuat orang keliru dalam memahami aturan berpakaian Islami.
3. Perbedaan Hijab Jilbab dan Khimar Khimar Dipahami Hanya Sebagai Aksesoris
Khimar sering dianggap sekadar gaya berkerudung modern. Padahal, khimar adalah kain yang secara khusus menutup kepala hingga menutupi dada.
4. Mengikuti Tren Tanpa Memahami Aturan
Banyak Muslimah memilih model jilbab atau hijab hanya karena tren fashion, tanpa mempertimbangkan apakah menutup aurat dengan sempurna atau tidak.
5. Melupakan Dalil Al-Qur’an dan Hadis
Sebagian Muslimah hanya mengandalkan kebiasaan masyarakat tanpa merujuk pada dalil syar’i tentang hijab, jilbab, dan khimar. Akibatnya, makna sesungguhnya jadi kabur.
6. Salah Kaprah tentang Aurat yang Wajib Ditutup
Tidak sedikit yang mengira rambut saja yang wajib ditutup. Padahal aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Info Lebih Lanjut : Perbedaan Hijab Jilbab dan Niqab: 7 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Banyak Orang
7. Memakai Jilbab tetapi Masih Membentuk Lekuk Tubuh
Kesalahan umum lainnya adalah mengenakan pakaian panjang tetapi ketat, sehingga masih memperlihatkan lekuk tubuh. Ini bertentangan dengan tujuan hijab.
8. Mengira Jilbab Modern Sudah Pasti Sesuai Syariat
Banyak desain jilbab modern yang tidak sesuai syariat karena pendek, tipis, atau tembus pandang. Penting untuk memilih model yang tetap sesuai aturan Islam.
9. Perbedaan Hijab Jilbab dan Khimar Menganggap Hijab Cukup dengan Niat Baik Saja
Niat baik memang penting, tetapi hijab harus diwujudkan dalam pakaian yang sesuai syariat. Niat tanpa praktik tidak cukup dalam menjalankan perintah Allah.
Contoh Kesalahpahaman dalam Kehidupan Sehari-hari
Di Indonesia, misalnya, istilah jilbab sering dipakai untuk menyebut kerudung pendek. Padahal, dalam literatur Islam, jilbab lebih mirip dengan gamis panjang yang menutupi seluruh tubuh. Sementara itu, banyak Muslimah yang menggunakan khimar sebagai tren fashion tanpa memahami fungsi utamanya untuk menutup dada.
Kesalahpahaman ini wajar, karena adanya perbedaan budaya dan perkembangan bahasa. Namun, memahami makna sebenarnya akan membantu Muslimah memilih busana sesuai syariat.
Kesimpulan
Memahami perbedaan hijab jilbab dan khimar bukan sekadar soal istilah, tetapi juga soal ketaatan kepada syariat Islam. Banyak Muslimah masih terjebak dalam 9 kesalahan fatal seperti menyamakan hijab dengan kerudung, mengabaikan dalil Al-Qur’an, hingga memilih pakaian yang lebih mementingkan fashion dibanding fungsi menutup aurat.
Dengan pengetahuan yang benar, Muslimah bisa lebih percaya diri dalam berbusana, sekaligus memastikan pakaian yang dikenakan sesuai syariat. Mari sama-sama meluruskan pemahaman, agar hijab, jilbab, dan khimar benar-benar menjadi identitas mulia seorang Muslimah.
Tertarik melihat bagaimana produk kami bisa membantu bisnis Anda? Lihat detail produk kami di e-Katalog Inaproc Damar Hanjaya Abadi